Dilar*ng Mengump*t

Perlu sensor?

 

Saya ingat betul bagaimana Goal.com mengutip ucapan Nicolas Anelka di tengah kekacauan timnas Perancis di Piala Dunia 2010. Konon pemain Chelsea yang terkenal mbeling itu berkata, “Go f*** yourself!” saat berselisih paham dengan pelatihnya, Raymond Domenech. Ia pun dipulangkan secara tidak hormat.

Media cetak sering malu-malu untuk menggunakan atau mengutip umpatan. Untuk itu, digunakanlah asterisk (*) sebagai sensor. Tentu saja, tidak semua huruf dalam sebuah kata makian diganti tanda asterisk. Dengan menyisakan setidaknya satu huruf, media ingin apa yang diucapkan oleh sumber terkait tetap dapat mudah dipahami tanpa harus menyalahi asas kesopanan. Jika kita menulis f*** dalam situasi tertentu, dengan memahami konteks bacaan hampir bisa dipastikan orang dapat menebak bahwa kata tersebut adalah fuck.

Continue reading