Saya sedang menyelesaikan pekerjaan ketika menjumpai kesusastraan di linimasa Twitter malam lalu. Kata itu tentu telah sering kita temukan di banyak tempat. Saya biasanya asal menganggap diri paham arti susastra dan sastra, tetapi ini kali saya terusik olehnya.
Pertanyaan saya satu saja: apa beda kesusastraan dan kesastraan?
Saya sempatkan buka KBBI daring dan menemukan bahwa makna susastra adalah ‘karya sastra yang isi dan bentuknya sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa manusia yang ditimba dari kehidupan kemudian direka dan disusun dengan bahasa yang indah sebagai saranya sehingga mencapai syarat estetika yang tinggi’.
Dengan kata lain, susastra merujuk pada hal yang lebih khusus daripada sastra. Dari sini, mungkin kita bisa padankan secara kasar kata ini dengan istilah high literature. Sementara itu, sastra bersifat lebih luas, mencakup segala jenis karya sastra dari yang populer hingga susastra.
Susastra memiliki beberapa turunan, termasuk kesusastraan. Menariknya, yang terakhir itulah yang lebih sering saya dengar (dan selama ini gunakan) untuk merujuk makna ‘perihal sastra’ dibanding kesastraan. Ini tentu saja kurang tepat.
Setelah ini saya sebaiknya lebih cermat dalam menggunakan kata kesusastraan dan kesastraan.